Kemarin malam, 21 April 2014 saya lihat acara hitam putih. Acara itu
menghadirkan seorang anak gadis berumur 18 tahun, Nurul namanya. Nurul itu
rencananya akan menjual ginjalnya untuk membantu keluarganya. Ayahnya mengalami
pendarahan di otak dan stroke, ibunya terkena kista, adiknya kena tumor. Dan
keluarga itu terlilit hutang renterir pinjam uang 12 juta, lalu dalam 2 bulan menjadi hampir
dua kali lipatnya. Rentenir itu pun pernah datang menagih lalu menghina ayah
ibunya karena tidak dapat membayar dan hendak di polisikan. Nurul tidak suka
kalau harga diri orang tuanya diinjak-injak, maka ia memutuskan akan menjual
ginjalnya.
Keluarga itu harus mengeluarkan uang untuk obat ayahnya saja sebulan 15
juta/bulan, dan gaji ayahnya sebagai seorang guru adalah 4 juta. Maka sehabis
sekolah Nurul ikut bantu-bantu di restoran, dan upahnya digunakan untuk
membantu keluarganya.
Itu hanya kilasan cerita yang saya ingat untuk lebih lengkapnya saksikan
saja di youtube.
Kenapa saya menulis tentang hal ini? karena ada kata-kata Nurul yang bagus. Ketika host hitam putih Deddy Corbuzier berkata, “kamu bisa mengerti itu luar biasa”. Nurul hanya menjawab dengan suara pelan, “Iya kan anak juga harus tau kondisi orang tua juga”.
“Anak harus tahu kondisi orang tua”. Keren..., untuk anak seusia dia
biasanya sedang senang-senangnya main. Main ke sini main ke sana, ikut trend
ini ikut trend itu. Akan tetapi bagi dia tidak, ia lebih mementingkan keluarganya.
Memang ada kalanya keadaan yang sulit membuat orang menjadi lebih dewasa.
Sekarang mari kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita termasuk
anak yang mengerti keadaan orang tua? Bukan anak yang marah jika keinginannya
tidak dikabulkan? Atau kita termasuk yang sebaliknya? Silahkan jawab sendiri.
Orang tua yang baik tentunya apabila dia memiliki rezeki, pasti yang
pertama di pikirannya adalah anaknya.
Pernah ada berita seorang anak tega
membunuh orangtuanya karena tidak dapat membelikan sebuah sepeda motor. Ini seperti
peribahasa air susu dibalas air tuba dan kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak
sepanjang penggalan. Ya kadang anak lupa sampai pada keadaannya sekarang ini
atas jasa kedua orang tuanya. Dari tidak bisa bicara sampai fasih berbicara,
dari tidak bisa berjalan sampai bisa berlari, bila kotor dimandikannya, bila
sakit diobatinya, dan masih banyak lagi yang rasanya berlembar-lembar halaman
pun tidak akan cukup untuk menuliskannya.
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia
berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau
dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri".(Al-Ahqaaf, 46:15)
Bagaimanapun kita tidak bisa membalas kebaikan orang tua
kita. Yang bisa kita lakukan diantaranya adalah berbuat baik pada mereka, mendoakannya dan mengamalkan
ilmu yang diajarkannya. Dan semoga kita termasuk ke dalam golongan anak yang
saleh/salehah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya dan melestarikan ilmu
yang diajarkannya. Karena amalan yang tak akan putus walaupun ajal menjemput diantaranya
adalah ilmu yang bermanfaat dan doa seorang anak yang saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar